Minggu, 14 Juni 2015

SENYAWA ANTIBAKTERI PADA MIKROALGA Chlorella  sp.
By:Kiswanti surya utami

            Senyawa yang khusus untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri disebut senyawa antibakteri. Antibakteri dapat berupa senyawa kimia sintetik atau produk alami. Antibakteri sintetik dapat dihasilkan dengan membuat suatu senyawa yang sifatnya mirip dengan aslinya yang dibuat secara besar-besaran, sedangkan yang alami didapatkan langsung dari organisme maupun dari tumbuhan yang menghasilkan senyawa tersebut dengan melakukan proses pengekstrakan. Senyawa antibakteri yang bersifat membunuh bakteri disebut bakterisidal, sedangkan senyawa bakteri yang bersifat menghambat bakteri disebut bakteristatik (Brock dan Madigan, 1991). Kriteria zat ideal yang digunakan sebagai zat antibakteri adalah aktivitasnya yang luas, tidak bersifat racun, ekonomis, sebaiknya bersifat membunuh daripada hanya menghambat pertumbuhan bakteri (Pelczar dan Chan, 1986).
            Saat ini  lebih banyak dilakukan penggalian antibakteri alami, salah satunya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang memiliki senyawa antibakteri adalah mikroalga jenis Chlorella sp. yang memiliki tubuh seperti bola dan berwarna hijau. Menurut Setyaningsih, dkk. (2005) antibakteri yang dihasilkan oleh Chlorella sp. merupakan antibakteri alami yang mempunyai kelebihan yaitu lebih aman penggunannya. Khamidah (2013) melakukan penelitian tentang uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol mikroalga Chlorella sp. dihasilkan zona hambat tertinggi terhadap bakteri E. coli (9.9 mm) dan S. aureus  (12 mm) diperoleh pada fase stasioner. Utami (2014) uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat, kloroform, petroleum eter, dan n-heksana hasil hidrolisis ekstrak metanol mikroalga Chlorella sp. dihasilkan zona hambat tertinggi untuk bakteri S. aureus  sebesar 10 mm pada fraksi petroleum eter.
Golongan senyawa antibakteri yang terdapat dalam mikroalga Chlorella sp. antara lain: steroid dan tanin. Khamidah (2013) hasil uji fitokimia ekstrak metanol mikroalga Chlorella sp. adalah golongan senyawa steroid dan tanin. Menurut Morin dan Gorman (1995) senyawa steroid memiliki struktur lipofilik yaitu senyawa yang larut dalam lemak. Steroid dapat berinteraksi dengan membran fosfolipid sel bakteri yang bersifat permeabel terhadap senyawa-senyawa lipofilik sehingga menyebabkan integritas membran menurun, morfologi membran berubah, dan akhirnya dapat menyebabkan membran sel bakteri rapuh dan lisis. Akibat lisis dari membran sel, senyawa yang terdapat dalam sitoplasma (seperti: inti sel, mesosom, protein dan lain-lain) akan keluar sehingga mengakibatkan kematian bakteri.
Mekanisme tanin sebagai antibakteri menurut Naim (2004) berhubungan dengan kemampuan tanin dalam menginaktifkan adhesin sel (molekul yang menempel pada sel inang) bakteri yang terdapat pada permukaan sel. Tanin memiliki target pada polipeptida dinding sel sehingga akan menyebabkan kerusakan pada dinding sel. Hal ini akan menyebabkan sel bakteri menjadi lisis, sehingga sel bakteri akan mati. Gilman, dkk. (1991) pada proses perusakan membran sel, ion H+ dari senyawa fenol dan turunannya termasuk tanin akan menyerang gugus polar (gugus fosfat) sehingga molekul fosfolipid akan terurai menjadi gliserol, asam karboksilat, dan asam fosfat. Hal ini mengakibatkan fosfolipid tidak mampu mempertahankan bentuk dari membran sel, sehingga membran akan bocor dan bakteri akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan kematian.

Daftar pustaka
Brock dan Madigan. 1991. Biology of Microorganism Fifth Edition. Prentice Hall   International.
Gilman, A.G, T. Rall, A. Nies dan P. Taylor. 1991. The Pharmalogical Basic of the            Raupetics.
Khamidah, U. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Mikroalga Chlorella sp.    Hasil Kultivasi dalam Medium Ekstrak Tauge Terhadap Escherichia coli dan          Staphylococcus aureus. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik        Ibrahim Malang.
Morin, R.B. dan Gorman, M. 1995. Kimia dan Biologi Antibiotik β-lactam (Chemistry      and Biologi β-lactam Antibiotics) Edisi III. Semarang: IKIP Semarang Press.
Naim, R. 2004. Senyawa Antimikroba dari Tanaman (online).        http://www.kompas.com/kompas-cetak/04/09/15/sorotan/1265264.htm
Pelczar dan Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi, Alih Bahasa: Hadioetomo, R.S.         Jakarta: UI Press.
Setyaningsih, I.; Desniar dan Sriwardani, T. 2005. Konsentrasi hambatan Minimum          Ekstrak Chlorella sp. Terhadap Bakteri dan Kapang. Buletin Teknologi Hasil             Perikanan. Volume VIII, Nomor 1: 25-34.

Utami, K.U. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat, Klorofom, Petroleum       Eter, dan n-Heksana Hasil Hidrolisis Ekstrak Metanol Mikroalga Chlorella sp.            Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar