Minggu, 14 Juni 2015

Masker untuk Kulit Berminyak dan kulit kering serta Noda Gelap pada Wajah Dengan Minyak Atsiri Lemon Dan Jeruk manis

Masker untuk Kulit Berminyak dan kulit kering serta Noda Gelap pada Wajah Dengan Minyak Atsiri Lemon Dan Jeruk manis
Disusun Oleh :
Udrika Lailatul Qodri

Indonesia mempunyai sumber daya alam hayati yang sangat banyak dan beragam yang sampai saat ini masih belum bisadimanfaatkan secara optimal. Diantara keanekaragaman hayati itu terdapat tanaman penghasil minyak atsiri yang sampai sekarang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Meskipun Indonesia merupakan salah  satu pemasok minyak atsiri dunia, tetapi kenyataannya ada sejumlah minyak atsiri yang juga diimpor. Padahal minyak atsiri yang diimpor tersebut dapat diproduksi oleh Indonesia sebagai contoh, bergamot, orange, lemon, lime, citrus, geranium, jasmine, lavender, peppermint, cornmint, dan vetiver.
Kulit buah jeruk (Citrus aurantium) dan buah lemon (Citrus medica limonum) yang berupa hasil samping buah jeruk sunkist dan lemon biasanya dibuang setelah diambil daging buangnya. Secara fisik kulit buah jeruk sunkist dan buah lemon banyak mengandung minyak dan dapat dimanfaatkan untuk diambil minyaknya.
Komponen penyusun minyak kulit jeruk adalah limonen, sitral, dan terpen dalam jumlah yang bervariasi. Menurut sarwono (1991) kandungan minyak atsiri terdiri dari 90 % limonen, 5 % campuran citral, sitronelal, metil ester dan asam aurantinilat, dan aldehid tidak kurang dari 1%. ( Nainggolan, 2002).
Terkait kandungan, kelimpahan dan pemanfaatan dari kulit jeruk manis dan jeruk lemon, perlu adanya alternatif pemanfaatan yang lebih maksimal sehingga meningkatkan nilai ekonomis dari limbah kulit jeruk. Dimana kulit jeruk dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kulit kering dan noda hitam. Terkait hal ini dapat dilihat bahwa banyak sekali penggunaan bahan sintetis berbahaya yang dikonsumsi masyarakat terutama wanita-wanita dari usia muda hingga manula untuk mengatasi jenis kulit kering dan bercak atau noda hitam. sehingga dalam makalah ini mencoba untuk membuat masker dari campuran minyak kulit jeruk manis
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali. ( BAPPENAS,2000)
Klasifikasi botani tanaman jeruk manis adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : C. auranticum L
Klasifikasi botani tanaman jeruk lemon adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : C. medica
 Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yang terdiri atas Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. dan C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) yang terdiri atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk untuk bumbu masakan yang terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan jeruk sambal (C. hystix ABC).( BAPPENAS,2000)
Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara). Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration), beberapa sentra penanaman mengalami penurunan produksi yang diperparah lagi oleh sistem monopoli tata niaga jeruk yang saat ini tidak berlaku lagi. ( BAPPENAS,2000).
Jeruk manis atau jeruk peras ( Citrus sinesis (L) Obbeck) memiliki kulit buah yang berbau khas aromatik dan rasa pahit, yang mengandung minyak atsiri 90%. Kulit jeruk manis permukaan luar berwarna coklat agak kekuning-kuningan sampai coklat jingga, tebal + 3 mm, keras dan rapuh. Sedangkan permukaan dalam rata, berwarna coklat jingga dan jaringan bunga karang yang rongga minyak berdiameter sekitar 1 mm. Dalam percobaan ini, pengambilan minyak atsiri dengan metode pengepresan tanpa Perendaman untuk mengurangi volume minyak atsiri yang keluar. Pelarut yang digunakan adalah air es. Emulsi minyak atsiri kulit jeruk manis hasil pengepresan kemudian dipisah dengan corong pisah dekantasi, dan motor sentrifus. Pemisahan ter-akhir dengan Na2SO4 anhidrat untuk mengikat air yang tidak dapat dipisahkan dengan dekantasi dan sentrifugasi. Pengujian ekstraksi minyak atsiri di campur dengan minyak goreng, kemudian dimasukkan dalam tabung spirtus yang ada sumbunya, selanjutnya baru disulut dengan api. (Resti Switaning E.S. dkk, 2010).
 Jeruk lemon merupakan bahan alam yang potensial untuk dijadikan bahan kosmetik karena mempunyai khasiat sebagai antioksidan, mence-gah penuaan dini, antijerawat, dan untuk men-cerahkan wajah. Kandungan kimia dari jeruk lemon yaitu pektin, minyak atsiri (70% limonene), felan-dren, koumarins, bioflavanoid, geranil asetat, asam sitrat, linalil asetat, vitamin A, B1, B2, C, kalsium, fosfor, besi dan serat . Konsentrasi Jeruk lemon (Citrus lemon L.) yang digunakan untuk mencerahkan wajah yaitu 10% (2).(Fajari, 2010)
            Minyak atsiri merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan karakteristik tertentu. Saat ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan dan obat (Buchbauer, 1991).
            Teknik yang digunakan untuk memperoleh minyak atsiri adalah dengan penyulingan, pengepresan, ekstraksi pelarut, enfleurasi, dan maserasi (Guenther 1987).Monoterpen merupakan komponen terbesar penyusun minyak atsiri. Diantara monoterpen tersebut komponen yang relatif besar meliputi: geranial, limonen, neral, nerol, geraniola, geranial asetat (Jantan 1996). Komposisi minyak atsiri jeruk dipengaruhi oleh metode isolasi yang digunakan untuk memperoleh minyak atsiri tersebut. Metode pengepresan, metode destilasi uap, metode ekstraksi dengan LARD dan Tellow menghasilkan minyak atsiri dengan komposisi yang berbeda (Guenther 1987).
Kandungan kimia dari jeruk lemon yaitu pektin, minyak atsiri (70% limonene), felan-dren, koumarins, bioflavanoid, geranil asetat, asam sitrat, linalil asetat, vitamin A, B1, B2, C, kalsium, fosfor, besi dan serat. Konsentrasi Jeruk lemon (Citrus lemon L.) yang digunakan untuk mencerahkan wajah yaitu 10%.(Fajari, 2010).
Dijelaskan juga bahwa jeruk lemon (Citrus Medica Limonum) bermaanfaat untuk membersihkan, antibakterial, antiseptik, tonik, healing, Astringent (cairan yang dapat menutup pori-pori kulit) dan pada kulit wajah , minyak atsiri kulit jeruk lemon banyak dimanfaatkan untuk jerawat, kulit berminyak dan suncare (NJ 07424). Elizabeth Walling  juga menyebutkan bahwa minyak atsiri lemon dapat digunakan untuk kulit berminyak dan  mengurangi atau menyamarkan spot hitam pada wajah.
Kulit jeruk manis mengandung atsiri yang terdiri dari berbagai komponen seperti limonen terpen, sesquiterpen, aldehida, ester dan sterol. Minyak kulit jeruk manis dapat digunakan sebagaif lavor terhadap produk minuman, kosmetika, dan sanitari (Rohman, 2009).
Minyak atsiri kulit jeruk manis ( Citrus Aurantium Dulcis) yang biasa disebut jeruk sunkist diketahui memiliki banyak khasiat yang tidak kalah pentingnya dengan minyak atsiri kulit jeruk lemon. Dimana minyak kulit jeruk ini digunakan untuk memberikan efek menenangkan, tonik, toner, dan  melembabkan selain itu manfaat utamanya untuk kulit yaitu sebagai pembersih dan untuk kulit kering (NJ 07424). Elizabeth Walling  juga menyebutkan bahwa minyak atsiri kulit jeruk manis ini dapat digunakan untuk kulit berminyak serta juga dapat digunakan memelihara kulit baik kulit kering atau kulit berminyak.
            Beberapa Minyak atsiri banyak sekali yang di Blend yang terdiri dari 2 jenis atsiri ataupun lebih. Tetapi beberapa minyak atsiri tidak dapat dilakukan Blend terhadap minyak atsiri lain karena dapat menimbulkan toksik. Pada makalah ini dilakukan pencampuran antara minyak atsiri kulit jeruk manis dan minyak atsiri kulit jeruk lemon. Pada suatu artikel aromatherapy (Anonim 2) essensial oil disebutkan bahwa minyak atsiri lemon dan jeruk manis dapat di campurkan, dimana pencampuran ini diharapkan dapat mendapatkan manfaat lebih maksimal terhadap kulit khususnya untuk kulit wajah terdapat spot gelap dan mengurangi kulit berminyak dan kulit kering dengan menggunakan cara-cara yang sederhana dan alamiah.
            Pencampuran pertama dilakukan dengan menggunakan penambahan gelatin dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Hani 2009 menyebutkan bahwa Bila didinginkan, molekul-molekul yang kompak dan tergulung dalam bentuk sol pada gelatin mengurai dan terjadi ikatan-ikatan silang antara molekul-molekul yang berdekatan sehingga terbentuk suatu jaringan. Sol akan berubah menjadi gel. Dan gelatin disini banyak diguanakan untuk kecantikan seperti pada penggunaan masker wajah. Pembentukan fase gel apada gelatin agar dapat digosokkan pada permukaan wajah dengan lebih mudah.
Pencampuran kedua yaitu dilakukan dengan cara mencampurkan kedua minyak atsiri jeruk dengan minyak pembawa, kemudian langsung dioleskan pada wajah. Hal ini dapat dilakukan jika menginginken pemakaian minyak atsiri secara langsung tanpa harus mempersiapkan bahan lainnya. Sehingga metode ini cenderung lebuih peraktis.
            Pencampuran ketiga yaitu menggukan putih telur dimana seperti yang telah diketahui bahwa putih telur dapat mengering dan tidak pecah pada saat mngenai permukaan kulit.  Dengan pencampuran minyak atsiri dengan putih telur diharapkan selain memberikan khasiat penting minyak atsiri terhadap kulit, putih telur dapat memberikan efek pengencang pada kulit karena sifatnya yang kering dan tidak pecah saat mengenai kulit sehingga mendominasi dalam penghambatan kulit keriput.
Masker adalah kosmetik yang dipergunakan pada tingkat terakhir dalam perawatan kulit wajah tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan setelah massage, dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata dan bibir sehingga akan tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang berkerja secara mendalam (deepth cleansing) karena dapat mengangkat sel-sel tanduk yang sudah mati. Kegunaan masker adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan, dan kecantikan kulit, memperbaiki dan merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel kulit.
  2.  Melenyapkan kesuraman kulit, mengeluarkan sisa-sisa kotoran dan sel-sel tanduk yang masih melekat pada kulit.
  3. Memperbaiki dan mengencangkan tonus (daya bingkas) kulit.
  4. Memupuk kulit, memberi makanan kulit, menghaluskan dan melembutkan kulit.
  5. Mencegah, menyamarkan, mengurangi keriput-keriput dan hyperpigmentasi.
  6. Melancarkan peredaran darah kulit. g) Melancarkan peredaran cairan limfe (getah bening) dalam membawa sisasisa zat pembakar untuk disalurkan ke organ organ ekskresi.
            Pada pembuatan masker wajah dari pencampuran minyak atsiri dari kulit jeruk lemon dan kulit jeruk manis dapat dilakukan menggunakkan tiga cara yaitu  menggunakan pencampuran dengan gelatin yang dapat memberikan efek gel pada sifat fisik dari masker. Cara kedua yaitu menggunakan pencampuran dengan minyak pembawa sedangkan cara ketiga yaitu menggunakan pencampuran dengan putih telur yang memberikan efek tarikan pada wajah yang bermanfaat mengurangi terjadinya keriput.
            Kandungan minyak atsiri lemon dan jeruk manis memberikan khasiat penting bagi wajah yaitu seperti mengatasi kulit berminyak dan kulit kering, mengurangi noda gelap pada wajah dengan cara alami.
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Rohman dan Bahtiar, Alfin, 2009, Hasil Riset Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Kulit Jeruk, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “..
Anonim 2, Your Souce for Aromatherapy and Essensial Oil Information, http://www.aromaweb.com/, diakses tanggal 15 april 2015.
BAPPENAS, 2000, Tentang Budidaya Tanaman, Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, jakarta.
Buchbauer, G., Jager, W., Jirovetz, L., Ilmberger, J., and Dietrich, H.1993. Therapeutic Properties of Essential Oil and fragrances. American Chemical Society (ACS) Simposium Series; 525, 160-165.
DeMan JM. 1997. Kimia Makanan. Terjemahan. K. Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.
Fajari, Nurul, dkk, 2010, Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Limbah Kulit Jeruk Manis Di Desa Gadingkulon Kecamatan Dau Kabupaten Malangsebagai Campuran Minyak Goreng Untuk Penambah Aroma Jeruk, Universitas Negeri Malang, Malang.
Glicksman M. 1969, Gum Technology in Food Industry, Academic Press, New York.
Guenther, T. 1987. Minyak atsiri. Terjemahan oleh Ketaren, S. 1990. Jakarta: UI
Hani Setiawan, Ima, 2009, Karakterisasi Mutu Fisika Kimia Gelatin Kulit Ikan Kakap Merah (Lutjanus Sp.) Hasil Proses Perlakuan Asam, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Jantan, I., Hindchen, J.D., Strobel, H.A. 1996. Chemical composition of some citrus oils from Malasya.The Journal of Essential Oil Research 8(6): 627-631.
Nainggolan, B, 2002, Sintesis Derivat Limonen Kandungan Minyak Kulit Buah Jeruk Sunkist, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Science, Vol 26 , ISSN:0853-3792.
NJ 07424, Benefits of Botanical Blends, 163 East Main Street.

Resti, Switaning E.S. dkk, 2010. Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Limbah Kulit Jeruk Manis Di Desa Gadingkulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang Sebagai Campuran Minyak Goreng Untuk Penambah Aroma Terapi Jeruk, Universitas Negeri Malang.
Walling, Elizabeth, 2014, The Best Essential Oils for Skin, www.livingthenourishedlife.com , diakses tanggal 15 April 2015.

1 komentar: