Masker untuk Kulit Berminyak dan kulit kering serta Noda
Gelap pada Wajah Dengan Minyak Atsiri Lemon Dan Jeruk manis
Disusun Oleh :
Udrika Lailatul Qodri
Indonesia mempunyai sumber daya alam hayati yang
sangat banyak dan beragam yang sampai saat ini masih belum bisadimanfaatkan
secara optimal. Diantara keanekaragaman hayati itu terdapat tanaman penghasil
minyak atsiri yang sampai sekarang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80
jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis
minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh
wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi.
Meskipun Indonesia merupakan salah satu
pemasok minyak atsiri dunia, tetapi kenyataannya ada sejumlah minyak atsiri
yang juga diimpor. Padahal minyak atsiri yang diimpor tersebut dapat diproduksi
oleh Indonesia sebagai contoh, bergamot, orange, lemon, lime, citrus, geranium,
jasmine, lavender, peppermint, cornmint, dan vetiver.
Kulit buah jeruk (Citrus aurantium) dan buah
lemon (Citrus medica limonum) yang berupa hasil samping buah jeruk
sunkist dan lemon biasanya dibuang setelah diambil daging buangnya. Secara
fisik kulit buah jeruk sunkist dan buah lemon banyak mengandung minyak dan
dapat dimanfaatkan untuk diambil minyaknya.
Komponen penyusun minyak kulit jeruk adalah limonen,
sitral, dan terpen dalam jumlah yang bervariasi. Menurut sarwono (1991)
kandungan minyak atsiri terdiri dari 90 % limonen, 5 % campuran citral,
sitronelal, metil ester dan asam aurantinilat, dan aldehid tidak kurang dari
1%. ( Nainggolan, 2002).
Terkait kandungan, kelimpahan dan pemanfaatan dari
kulit jeruk manis dan jeruk lemon, perlu adanya alternatif pemanfaatan yang
lebih maksimal sehingga meningkatkan nilai ekonomis dari limbah kulit jeruk.
Dimana kulit jeruk dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kulit kering dan noda
hitam. Terkait hal ini dapat dilihat bahwa banyak sekali penggunaan bahan
sintetis berbahaya yang dikonsumsi masyarakat terutama wanita-wanita dari usia
muda hingga manula untuk mengatasi jenis kulit kering dan bercak atau noda
hitam. sehingga dalam makalah ini mencoba untuk membuat masker dari campuran
minyak kulit jeruk manis
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina
dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang
lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan.
Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang
mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali. ( BAPPENAS,2000)
Klasifikasi
botani tanaman jeruk manis adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : C. auranticum L
Klasifikasi
botani tanaman jeruk lemon adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : C. medica
Jenis jeruk lokal yang
dibudidayakan di Indonesia adalah jeruk Keprok (Citrus reticulata/nobilis L.),
jeruk Siem (C. microcarpa L. dan C.sinensis. L) yang terdiri atas Siem
Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. dan
C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.)
yang terdiri atas jeruk Nambangan-Madium dan Bali. Jeruk untuk bumbu masakan
yang terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) dan
jeruk sambal (C. hystix ABC).( BAPPENAS,2000)
Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat),
Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar
(Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara).
Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration), beberapa
sentra penanaman mengalami penurunan produksi yang diperparah lagi oleh sistem
monopoli tata niaga jeruk yang saat ini tidak berlaku lagi. ( BAPPENAS,2000).
Jeruk manis atau jeruk peras ( Citrus sinesis (L) Obbeck) memiliki
kulit buah yang berbau khas aromatik dan rasa pahit, yang mengandung minyak
atsiri 90%. Kulit jeruk manis permukaan luar berwarna coklat agak
kekuning-kuningan sampai coklat jingga, tebal + 3 mm, keras dan rapuh. Sedangkan
permukaan dalam rata, berwarna coklat jingga dan jaringan bunga karang yang
rongga minyak berdiameter sekitar 1 mm. Dalam percobaan ini, pengambilan minyak
atsiri dengan metode pengepresan tanpa Perendaman untuk mengurangi volume
minyak atsiri yang keluar. Pelarut yang digunakan adalah air es. Emulsi minyak
atsiri kulit jeruk manis hasil pengepresan kemudian dipisah dengan corong pisah
dekantasi, dan motor sentrifus. Pemisahan ter-akhir dengan Na2SO4 anhidrat
untuk mengikat air yang tidak dapat dipisahkan dengan dekantasi dan
sentrifugasi. Pengujian ekstraksi minyak atsiri di campur dengan minyak goreng,
kemudian dimasukkan dalam tabung spirtus yang ada sumbunya, selanjutnya baru
disulut dengan api. (Resti Switaning E.S. dkk, 2010).
Jeruk lemon merupakan bahan alam yang
potensial untuk dijadikan bahan kosmetik karena mempunyai khasiat sebagai
antioksidan, mence-gah penuaan dini, antijerawat, dan untuk men-cerahkan wajah.
Kandungan kimia dari jeruk lemon yaitu pektin, minyak atsiri (70% limonene), felan-dren,
koumarins, bioflavanoid, geranil asetat, asam sitrat, linalil asetat, vitamin
A, B1, B2, C, kalsium, fosfor, besi dan serat . Konsentrasi Jeruk lemon (Citrus
lemon L.) yang digunakan untuk mencerahkan wajah yaitu 10% (2).(Fajari,
2010)
Minyak atsiri
merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki
komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan karakteristik tertentu. Saat
ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan
makanan dan obat (Buchbauer, 1991).
Teknik yang digunakan untuk
memperoleh minyak atsiri adalah dengan penyulingan, pengepresan, ekstraksi
pelarut, enfleurasi, dan maserasi (Guenther 1987).Monoterpen merupakan komponen
terbesar penyusun minyak atsiri. Diantara monoterpen tersebut komponen yang
relatif besar meliputi: geranial, limonen, neral, nerol, geraniola, geranial
asetat (Jantan 1996). Komposisi minyak atsiri jeruk dipengaruhi oleh metode
isolasi yang digunakan untuk memperoleh minyak atsiri tersebut. Metode
pengepresan, metode destilasi uap, metode ekstraksi dengan LARD dan Tellow
menghasilkan minyak atsiri dengan komposisi yang berbeda (Guenther 1987).
Kandungan kimia dari
jeruk lemon yaitu pektin, minyak atsiri (70% limonene), felan-dren, koumarins,
bioflavanoid, geranil asetat, asam sitrat, linalil asetat, vitamin A, B1, B2,
C, kalsium, fosfor, besi dan serat. Konsentrasi Jeruk lemon (Citrus lemon L.)
yang digunakan untuk mencerahkan wajah yaitu 10%.(Fajari, 2010).
Dijelaskan juga
bahwa jeruk lemon (Citrus Medica Limonum) bermaanfaat untuk
membersihkan, antibakterial, antiseptik, tonik, healing, Astringent
(cairan yang dapat menutup pori-pori kulit) dan pada kulit wajah , minyak
atsiri kulit jeruk lemon banyak dimanfaatkan untuk jerawat, kulit berminyak dan
suncare (NJ 07424). Elizabeth Walling juga menyebutkan bahwa minyak atsiri lemon
dapat digunakan untuk kulit berminyak dan mengurangi atau menyamarkan spot hitam pada
wajah.
Kulit jeruk manis mengandung atsiri yang terdiri dari berbagai komponen
seperti limonen terpen, sesquiterpen, aldehida, ester dan sterol. Minyak kulit
jeruk manis dapat digunakan sebagaif lavor terhadap produk minuman, kosmetika,
dan sanitari (Rohman, 2009).
Minyak atsiri kulit jeruk manis ( Citrus Aurantium Dulcis) yang
biasa disebut jeruk sunkist diketahui memiliki banyak khasiat yang tidak kalah
pentingnya dengan minyak atsiri kulit jeruk lemon. Dimana minyak kulit jeruk
ini digunakan untuk memberikan efek menenangkan, tonik, toner, dan melembabkan selain itu manfaat utamanya untuk
kulit yaitu sebagai pembersih dan untuk kulit kering (NJ 07424).
Elizabeth
Walling juga menyebutkan bahwa minyak
atsiri kulit jeruk manis ini dapat digunakan untuk kulit berminyak serta juga
dapat digunakan memelihara kulit baik kulit kering atau kulit berminyak.
Beberapa Minyak atsiri banyak sekali yang di Blend
yang terdiri dari 2 jenis atsiri ataupun lebih. Tetapi beberapa minyak atsiri
tidak dapat dilakukan Blend terhadap minyak atsiri lain karena dapat
menimbulkan toksik. Pada makalah ini dilakukan pencampuran antara minyak atsiri
kulit jeruk manis dan minyak atsiri kulit jeruk lemon. Pada suatu artikel
aromatherapy (Anonim 2) essensial oil disebutkan bahwa minyak atsiri lemon dan
jeruk manis dapat di campurkan, dimana pencampuran ini diharapkan dapat
mendapatkan manfaat lebih maksimal terhadap kulit khususnya untuk kulit wajah
terdapat spot gelap dan mengurangi kulit berminyak dan kulit kering dengan
menggunakan cara-cara yang sederhana dan alamiah.
Pencampuran pertama dilakukan dengan menggunakan
penambahan gelatin dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Hani 2009
menyebutkan bahwa Bila didinginkan, molekul-molekul yang
kompak dan tergulung dalam bentuk sol pada gelatin mengurai dan terjadi
ikatan-ikatan silang antara molekul-molekul yang berdekatan sehingga terbentuk
suatu jaringan. Sol akan berubah menjadi gel. Dan gelatin disini banyak
diguanakan untuk kecantikan seperti pada penggunaan masker wajah. Pembentukan fase
gel apada gelatin agar dapat digosokkan pada permukaan wajah dengan lebih mudah.
Pencampuran kedua yaitu dilakukan dengan cara mencampurkan kedua minyak
atsiri jeruk dengan minyak pembawa, kemudian langsung dioleskan pada wajah. Hal
ini dapat dilakukan jika menginginken pemakaian minyak atsiri secara langsung
tanpa harus mempersiapkan bahan lainnya. Sehingga metode ini cenderung lebuih
peraktis.
Pencampuran ketiga yaitu menggukan
putih telur dimana seperti yang telah diketahui bahwa putih telur dapat mengering
dan tidak pecah pada saat mngenai permukaan kulit. Dengan pencampuran minyak atsiri dengan putih
telur diharapkan selain memberikan khasiat penting minyak atsiri terhadap
kulit, putih telur dapat memberikan efek pengencang pada kulit karena sifatnya
yang kering dan tidak pecah saat mengenai kulit sehingga mendominasi dalam
penghambatan kulit keriput.
Masker adalah kosmetik yang dipergunakan pada tingkat terakhir dalam
perawatan kulit wajah tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan setelah
massage, dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata dan bibir sehingga
akan tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang berkerja
secara mendalam (deepth cleansing) karena dapat mengangkat sel-sel tanduk yang
sudah mati. Kegunaan masker adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan, dan kecantikan kulit,
memperbaiki dan merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel kulit.
- Melenyapkan kesuraman
kulit, mengeluarkan sisa-sisa kotoran dan sel-sel tanduk yang masih melekat
pada kulit.
- Memperbaiki dan mengencangkan tonus (daya bingkas) kulit.
- Memupuk kulit, memberi makanan kulit, menghaluskan dan melembutkan
kulit.
- Mencegah, menyamarkan, mengurangi keriput-keriput dan
hyperpigmentasi.
- Melancarkan peredaran darah kulit. g) Melancarkan peredaran cairan
limfe (getah bening) dalam membawa sisasisa zat pembakar untuk disalurkan
ke organ organ ekskresi.
Pada pembuatan masker wajah dari
pencampuran minyak atsiri dari kulit jeruk lemon dan kulit jeruk manis dapat
dilakukan menggunakkan tiga cara yaitu
menggunakan pencampuran dengan gelatin yang dapat memberikan efek gel
pada sifat fisik dari masker. Cara kedua yaitu menggunakan pencampuran dengan
minyak pembawa sedangkan cara ketiga yaitu menggunakan pencampuran dengan putih
telur yang memberikan efek tarikan pada wajah yang bermanfaat mengurangi
terjadinya keriput.
Kandungan minyak atsiri lemon dan
jeruk manis memberikan khasiat penting bagi wajah yaitu seperti mengatasi kulit
berminyak dan kulit kering, mengurangi noda gelap pada wajah dengan cara alami.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Rohman dan Bahtiar, Alfin, 2009, Hasil Riset Ekstraksi Minyak Atsiri
Dari Kulit Jeruk, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “..
Anonim 2, Your Souce for
Aromatherapy and Essensial Oil Information, http://www.aromaweb.com/, diakses tanggal
15 april 2015.
BAPPENAS, 2000, Tentang Budidaya Tanaman,
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, jakarta.
Buchbauer, G., Jager, W., Jirovetz,
L., Ilmberger, J., and Dietrich, H.1993. Therapeutic Properties of Essential
Oil and fragrances. American Chemical Society (ACS) Simposium Series; 525,
160-165.
DeMan JM. 1997. Kimia Makanan. Terjemahan. K. Padmawinata, Penerbit
ITB, Bandung.
Fajari, Nurul, dkk,
2010, Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Limbah Kulit Jeruk
Manis Di Desa Gadingkulon Kecamatan Dau Kabupaten Malangsebagai Campuran Minyak
Goreng Untuk Penambah Aroma Jeruk, Universitas Negeri
Malang, Malang.
Glicksman
M. 1969, Gum Technology in Food Industry, Academic Press, New York.
Guenther, T. 1987. Minyak atsiri. Terjemahan oleh Ketaren, S. 1990.
Jakarta: UI
Hani Setiawan, Ima, 2009, Karakterisasi Mutu
Fisika Kimia Gelatin Kulit Ikan Kakap Merah (Lutjanus Sp.) Hasil Proses
Perlakuan Asam, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor
Jantan, I., Hindchen, J.D., Strobel,
H.A. 1996. Chemical composition of some citrus oils from Malasya.The
Journal of Essential Oil Research 8(6): 627-631.
Nainggolan, B, 2002, Sintesis
Derivat Limonen Kandungan Minyak Kulit Buah Jeruk Sunkist, Jurusan Kimia,
FMIPA, Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Science, Vol 26 ,
ISSN:0853-3792.
NJ 07424, Benefits of Botanical Blends, 163 East Main Street.
Resti, Switaning E.S. dkk, 2010. Ekstraksi
Minyak Atsiri Dari Limbah Kulit Jeruk Manis Di Desa Gadingkulon Kecamatan Dau
Kabupaten Malang Sebagai Campuran Minyak Goreng Untuk Penambah Aroma Terapi
Jeruk, Universitas Negeri Malang.